Ketersediaan kapas untuk kebutuhan tekstil menjadi salah satu kendala di Industri Tekstil Indonesia. Lebih dari 98 persen pasokan bahan baku tekstil masih mengandalkan impor. Padahal, Indonesia memiliki berbagai potensi serat alam untuk menjadi solusi dari kondisi tersebut, salah satunya bersumber dari Rami.

Asri Peni Wulandari, Ph.D dalam wawancaranya dengan media KORIDOR menjelaskan “Kompleksitas pengelolaan serat alam rami secara kimiawi yang biasanya disebut degumming, menyebabkan perlunya inovasi teknologi degumming dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme. Biodegumming dengan memanfaatkan jamur dapat menjadi alternatif pengolahan serat alam tanpa menggunakan bahan-bahan kimia dan energi pemanasan tinggi, serta ramah lingkungan.”

Kemudian, untuk dapat mengembangkan serat alami Rami menjadi Pakaian Tahan Api (PTA), Asri bekerjasama dengan mitra industri, seperti PT Naforindo. Penelitian ini juga berkolaborasi dengan perusahaan kimia internasional, yaitu PT Dymantic Chemicals Indonesia, untuk menyediakan teknologi ‘coating‘ tekstil seperti flame retardant.

Pada salah satu wawancara dengan Tim Hard Talk Unpad Asri berujar “Mimpi kami adalah kita akan membangun sistem manufaktur rami, dari hulu sampai akhir. jadi benar-benar terintegrasi.

Cerita selengkapnya dapat diakses pada tautan “Inovasi Tekstil Berbahan Rami“