Lulu Aulia atau yang akrab dipanggil Lulu, merupakan sosok ketua salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2023 yang telah berhasil lolos didanai. Lulu sendiri adalah mahasiswi Biologi tahun 2020, pada program PKM ini ia membawahi dua anggota tim lainnya, diantaranya adalah Rosamond Chan mahasiswi Biologi tahun 2020 dan Renasya Nuraulia mahasiswi Biologi tahun 2021. Sedangkan, dosen yang menjadi pembimbing tim ini adalah Asri Peni Wulandari, M.Sc., Ph.D. yang merupakan dosen di Departemen Biologi Universitas Padjadjaran, khususnya dalam topik Mikrobiologi. Jenis PKM yang diambil oleh tim ini adalah PKM KC (Karsa Cipta) dengan judul Real Time Detektor Jamur Kontaminan Pendegradasi Kertas Manuskrip dengan Aplikasi Teknologi UV-Flourescent untuk Strategi Konservasi Naskah Kuno di Museum.
Pada mulanya, alasan yang mendasari pilihan Lulu untuk menjadi ketua tim PKM dikarenakan keinginannya untuk memperbaiki kesalahannya pada program PKM tahun sebelumnya. Dimana, Lulu sendiri pernah menjadi anggota tim PKM pada tahun 2022, akan tetapi timnya tersebut tidak berhasil lolos untuk didanai. Ia mengatakan, ketidakberhasilan sebelumnya disebabkan oleh kinerjanya yang kurang maksimal, dimana ia sendiri belum memiliki pengetahuan lebih tentang bagaimana cara menyusun proposal yang baik. Berangkat dari alasan tersebut dan disertai dengan dukungan dari dosennya yaitu Bu Asri, membuat Lulu membulatkan tekadnya untuk mendaftar menjadi ketua tim PKM. Setelah itu, Lulu mulai melakukan improve terhadap dirinya sendiri, dimana ia mempelajari cara menyusun proposal yang baik, cara melakukan ideasi, brain storming, dan lain sebagainya.
Lulu menceritakan bahwa judul yang diangkat pada proposal PKMnya tahun ini berasal dari topik KKL (Kuliah Kerja Lapangan) yang ia lakukan sebelumnya, dimana pada program KKL tersebut ia mengambil topik “Isolasi dan Karakterisasi Jamur Pendegradasi dari Buku Kuno atau Naskah Kuno di Museum Sribaduga”. Dari topik KKL tersebut, kemudian dosen pembimbingnya memberikan saran untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut, yang dimana ketika ia menjalankan KKL hasil akhir yang diambil hanyalah berupa data hasil isolasi dan karakterisasi jamur yang berasal dari buku kuno. Maka dari itu, tercetuslah ide untuk membentuk suatu produk yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dari jamur yang telah diisolasi dari buku kuno tersebut. Tidak berhenti sampai disitu, Lulu kemudian melakukan brain storming kembali untuk mencari alat apa yang sesuai untuk digunakan dalam memecahkan masalah yang ia miliki. Hingga akhirnya, ia menemukan suatu alat berupa senter yang menggunakan UV-Fluorescent, dimana alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi jamur yang berada di kucing dan di kulit manusia.
Persyaratan utama yang perlu disiapkan untuk mengikuti program PKM jenis karsa cipta ini adalah prototype, dimana prototype produk yang disusun ini haruslah memiliki nilai fungsional tinggi. Tim yang mengikuti jenis PKM ini diwajibkan memiliki tingkat kreativitas yang tinggi dan juga memiliki skill problem solving yang baik. Lulu sendiri turut memberikan tips bagaimana cara menyusun proposal dengan baik berlandaskan pada pengalaman pribadinya selama mengikuti program PKM ini. Tips pertama adalah dalam satu tim PKM harus terdapat minimal satu orang yang paham mengenai hal-hal administratif. Hal tersebut dikarenakan, proses administratif menjadi salah satu syarat penting yang perlu diperhatikan ketika menyusun proposal, dimana banyak tim PKM gagal pada tahapan ini, sehingga ia menyarankan untuk setidaknya menarik satu orang yang memahami administrasi dan memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Tips kedua adalah, para anggota tim diwajibkan memiliki tingkat kreativitas yang tinggi, dikarenakan pada program PKM ini mahasiswa akan diminta untuk menjual kreativitas dan mayoritas proposal yang berhasil didanai adalah jenis proposal yang memiliki cetusan-cetusan ide baru yang masih jarang atau belum pernah dibahas sebelumnya. Ketiga, dalam suatu tim PKM lebih baik dilakukan suatu kolaborasi, dimana dalam proses penyelesaian masalah tidak hanya dilakukan oleh kelompok orang dari satu bidang yang sama, tetapi akan lebih apabila terdapat kolaborasi dengan orang-orang yang memiliki keahlian di bidang lainnya yang dianggap berhubungan dengan topik yang diambil. Terakhir, perlu sebuah strategi dalam penyusunan proposal, dikarenakan waktu pembuatan proposal yang diberikan sendiri sangat terbatas sehingga strategi manajemen waktu sangatlah diperlukan dalam hal ini.
Dalam perspektifnya sebagai ketua tim, Lulu turut memaparkan beberapa strategi yang ia gunakan dalam penyusunan proposal PKM kali ini. Hal pertama yang ia lakukan adalah menyusun judul, dimana langkah awal yang diambil adalah dengan melakukan studi literatur untuk melihat judul-judul yang berkaitan dengan topik yang telah digagas, juga melihat judul-judul PKM yang lolos didanai pada tahun-tahun sebelumnya. Kemudian berangkat menggunakan referensi yang ia miliki, Lulu merancang judul proposalnya dengan ide yang kemudian dikembangkan kembali menggunakan referensi yang ia miliki. Di samping itu, ia juga menjelaskan secara lebih rinci bahwa ketika melakukan studi literatur ia mencoba mencari referensi dengan cara memasukan ide utama sebagai kata kunci dan kemudian memunculkan trend-trend apa yang berhubungan dengan kata kunci yang dimasukan, setelah itu seluruh referensi ditulis dan disusun menjadi suatu judul yang sesuai dengan topik yang diambil. Strategi selanjutnya yang ia lakukan adalah menguatkan ideasi yang dimiliki, untuk kemudian selanjutnya digunakan dalam merekrut anggota tim. Dimana, ketika melakukan perekrutan anggota ia meyakinkan calon anggotanya dengan menggunakan ideasi yang ia miliki. Selain itu, ketika melakukan perekrutan anggota ia tidak dengan semena-mena menarik orang untuk masuk, tetapi ia memetakan terlebih dahulu keahlian apa yang diperlukan dalam penyusunan proposal dengan topik yang diambil ini. Setelah memiliki anggota tim, Lulu kemudian membuat pemetaan sesuai keahlian masing-masing anggotanya untuk kemudian melakukan pembagian tugas sesuai dengan pemetaan yang telah dibuat. Terakhir adalah sebagai ketua tim, ia mencoba untuk membangun kepercayaan bagi anggotanya, dengan tujuan untuk membangun rasa percaya diri dari para anggotanya.
Sejauh ini Lulu menuturkan faktor yang kemungkinan menjadi alasan proposalnya didanai, berlandaskan pada opini-opini orang di sekitarnya. Faktor utamanya adalah judul yang diangkat oleh timnya menarik dan belum banyak dibahas. Sehingga, hal tersebut menjadi suatu branding yang kuat bagi timnya. Terakhir, Lulu turut memberikan tips bagi mahasiswa-mahasiswa lain yang tertarik untuk mengikuti program PKM di tahun selanjutnya. Beberapa tips yang ia berikan diantaranya adalah, buatlah judul semenarik mungkin, pastikan seluruh format penulisan proposal sesuai dengan pedoman yang diminta oleh Kemendikbud, perhatikan juga penyusunan RAB (Rancangan Anggaran Biaya) dan pastikan seluruh kebutuhan yang dicantumkan disesuaikan dengan peraturan yang diberikan, maksimalkan kerja yang dilakukan untuk membentuk kinerja yang optimal, dan terakhir carilah dosen pembimbing yang dianggap mampu membimbing tim hingga akhir juga pastikan dosen pembimbing yang dipilih ahli dalam bidang yang sesuai dengan topik yang dipilih.
Penulis: Linda Mulyaningsih
Penerjemah: Chelsea Lorinta Butarbutar