Muhammad Haikal Algifari atau kerap disapa Algi, berhasil lolos mengikuti kompetisi International Hackathon Siriraj X MIT Hacking Medicine di Bangkok, Thailand. Kompetisi ini diselenggarakan pada 1-3 November 2024 dengan tema “Scaling Aged Care in Developing Countries.”
Kompetisi ini di inisiasi oleh Siriraj Hospital, rumah sakit tertua di Thailand dan juga merupakan pusat pendidikan medis terkemuka yang berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Siriraj, Universitas Mahidol. Di samping itu, kompetisi ini berkolaborasi dengan MIT Hacking Medicine, yaitu program inisiasi startup kesehatan dari MIT (Massachusett Institute of Technology). MIT Hacking Medicine sendiri sudah melahirkan beberapa perusahaan terkemuka dengan pendanaan hingga $2.5 miliar.
Kompetisi Hackathon MIT Hacking Medicine merupakan salah satu hackathon Internasional yang kompetitif & prestisius. Sebelumnya, Algifari sempat berhasil merebut penghargaan 2nd Place di Biofarma X MIT Hacking Medicine 2023 lalu di Bali. Pada kesempatan tahun ini, hampir 1000 peserta dari 19 negara mendaftar untuk mendapat tiket kegiatan Siriraj X MIT Hacking Medicine 2024. Setelah mengalami seleksi, total 150 peserta berhasil maju dan dibagi dalam 2 kategori/track perlombaan.
Algifari terpilih dalam track 1 yaitu “aging in place” dimana dalam kategori ini, solusi diharapkan berbasis pada pelayanan kesehatan yang dapat diakses oleh lansia dari rumah/sarana terdekat mereka. Thailand sendiri mengangkat tema kesehatan lansia dikarenakan negara tersebut merupakan negara dengan populasi lansia tertinggi di Asia (WHO, 2023). Tren yang sama pun terjadi di beberapa negara asia dan asia tenggara lainnya di mana populasi lansia mulai mengalami peningkatan dibanding usia produktif lainnya.
Dalam kegiatannya, algifari dan tim mengusung inovasi ElderAid yaitu kit/perangkat monitor kesehatan yang terintegrasi USSD Code atau sistem panggilan kode SMS/Pulsa (seperti *888#, dll). Perangkat yang mereka ciptakan dapat mengukur nilai kesehatan krusial padaa lansia seperti gula darah, kadar kolesterol, tekanan darah, dll. Perangkat ini juga dapat digunakan kapan saja dengan mudah oleh lansia dan akses hasil tes melalui messaging interface. Notifikasi ini dapat diakses lebih mudah oleh lansia dibanding tampilan berbasis aplikasi atau website yang menjadi fokus permasalahan tim. Namun, Algifari dan tim juga membangun tampilan analisis detail hasil tes melalui website dan aplikasi yang dapat diakses oleh rumah sakit/klinik dan orang terdekat lansia seperti anak/kerabat yang jauh dari lansia.
Asri Peni Wulandari, Ph.D., selaku dosen pembimbing menambahkan sangat mengapresiasi upaya, ketekunan, dan kreativitas mahasiswa dalam mengikuti kompetisi ini. Meskipun latar belakang akademiknya adalah ilmu Biologi, Algifari menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menggabungkan pengetahuan biologi dengan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan, yang menjadi fokus utama dalam hackathon ini.
Penulis: Muhammad Haikal Algifari
Dokumentasi: Muhammad Haikal Algifari